Perawatan Luka DM di Bekasi. Perawatan luka diabetes mellitus (DM) khusus nya di kota Bekasi sepertinya masih menjadi kebutuhan sekunder atau bahkan tersier. Tidak hanya di masyarakat kota Bekasi tetap juga masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh kurang nya edukasi tentang dampak dan resiko buruk yang kurang dipahami terkait dengan luka akibat diabetes. Berdasarkan data pengunjung penderita luka diabetes di Rumat mencapai sekitar 7.056 pasien dalam 1 bulan. Ini pun diluar dari masyarakat yang tidak melakukan perawatan yang tentunya bisa lebih banyak jumlah nya.
Luka pada penderita diabetes tidak bisa disamakan dengan luka yang terjadi pada orang non diabetes. Faktor penyakit akibat gagal nya organ pankreas dalam memproduksi kebutuhan insulin yang menyebabkan kadar gula darah tidak bisa di kontrol mempengaruhi kondisi ini.
Dalam melakukan perawatan luka DM (Diabetes Melitus) pada umum nya tebagi menjadi 3 cara perawatan. Yakni perawatan tradisional, perawatan dasar perawat dan perawatan modern.
Berikut ulasannya:
- Pertama perawatan tradisional. Hal ini biasa dilakukan oleh masyarakat awam karena menyamakan luka diabetes dengan luka biasa. Mereka pada umumnya menggunakan obat luka seperti Betadin dan lainya. Selain itu mereka juga menggunakan madu dan menggunakan air hangat dalam mencuci luka.
- Kedua perawatan dasar perawat. Hal ini dilakukan oleh perawat rumah sakit umum yang dilakukan setelah tindakan bedah dari dokter spesialis bedah vaskuler. Perawat biasanya hanya melakukan pencucian luka dengan larutan NaCl dan menutup luka dengan perban.
- Ketiga perawatan modern. Yakni perawatan yang dilakukan oleh perawat spesialis luka yakni salah satu nya yang dilakukan di Klinik RL Bekasi, menggunakan SOP (baca: prosedur standar) perawatan modern. Mulai dari proses pencucian luka, proses debridement, CSWD, penggunaan obat dan penggunaan dressing modern.
Dari ketiga jenis perawatan luka ini tentunya akan memberikan dampak kesembuhan yang berbeda. Jika perawatan dilakukan tidak berangsur membaik dan bahkan luka cenderung meluas maka potensi dilakukan pembedahan bahkan amputasi bisa menjadi opsi untuk memutus rantai penyebaran. Pada perawatan luka modern sudah teruji secara internasional dapat meningkatkan penyembuhan luka dan metode ini sudah dipakai di negara-negara maju.