Perawatan Luka Diabetes

Home » Penyakit Diabetes Pada Masyarakat Indonesia

Penyakit Diabetes Pada Masyarakat Indonesia

Penyakit Diabetes Pada Masyarakat Indonesia

Penyakit diabetes pada masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi diabetes melitus di Indonesia pada tahun 2022 adalah sebesar 10,3%, atau sekitar 27,2 juta orang. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan prevalensi diabetes tertinggi ke-6 di dunia.

Dari jumlah tersebut, sekitar 90% adalah penderita diabetes tipe 2, sedangkan sisanya adalah penderita diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 adalah bentuk diabetes yang paling umum, dan biasanya terjadi pada orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas sedangkan diabetes tipe 1 adalah bentuk diabetes yang lebih jarang terjadi, dan biasanya terjadi pada anak-anak atau orang dewasa muda.

Penyakit Diabetes Melitus (DM) tidak hanya mempengaruhi kadar gula darah yang tak terkendali, kondisi ini melibatkan kompleksitas yang mempengaruhi proses metabolisme dan memerlukan perhatian khusus karena pengaruhnya terhadap cara tubuh memproses makanan dan energi.

Faktor pemicu.

Gaya hidup dan keseimbangan emosi ternyata memainkan peran utama dalam mengontrol diabetes. Kebiasaan buruk, kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, dan tingkat stres yang tinggi menjadi pemicu utama penyakit ini.

Data menunjukkan bahwa penderita diabetes menerima lebih dari satu juta amputasi setiap tahunnya. (Baca juga tenteang : amputasi). Bahkan, setiap 30 detik, terjadi kasus amputasi kaki yang terkait dengan diabetes. Penelitian juga mencatat bahwa sebagian besar amputasi (25%-90%) terkait dengan diabetes (Yekta, et al, 2011). American Diabetes Association memperkirakan angka ini terus meningkat.

Ada pandangan keliru yang menyatakan bahwa amputasi adalah satu-satunya solusi untuk luka pada penderita diabetes. Padahal, tindakan ini dapat berdampak buruk terutama pada kesehatan mental mereka.

Kesimpulan

Penyakit diabetes pada masyarakat Indonesia. Semakin kita memahami diabetes, semakin nyata bahwa pendekatan holistik sangatlah penting. Pengobatan bukanlah satu-satunya kunci, dukungan emosional dan perubahan gaya hidup juga memiliki peran yang signifikan. Ini tidak hanya mendukung proses penyembuhan, tetapi juga mencegah dampak buruk terhadap kualitas hidup para penderita. Selain itu resiko terjadinya luka pada penderita diabetes yang sering menjadi pemicu memburuknya kondisi fisik. Pencegahan terhadap terjadinya infeksi pada luka juga merupakan langkah awal yang perlu diperhatikan. Selalu konsultasikan kondisi fisik pada tenaga medis yang terkait.

0 0 votes
Rating pelayanan perawat klinikrl.com
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
WhatsApp Icon Whatsapp Admin
Scroll to Top