Penyakit diabetes melitus di kota Bekasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2022, kota Bekasi menduduki posisi ke-4 terbanyak penduduk dengan penyakit Diabetes. Di posisi pertama di tempati oleh Kabupaten Bogor. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Bandung dan Kota Bandung lalu Kota Bekasi.
Pada tahun 2020, jumlah perkiraan penderita diabetes di Kota Bekasi mencapai 44.714 orang. Di mana 58.270 penderita telah menerima layanan kesehatan sesuai standar, mencapai persentase 130,3%. Layanan ini tersedia baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Puskesmas maupun di rumah sakit. Data dari grafik 6.38 menunjukkan bahwa penderita diabetes tersebar di seluruh kecamatan di Kota Bekasi. Kecamatan Bekasi Timur menjadi wilayah dengan jumlah penderita diabetes tertinggi (11.246 kasus), diikuti oleh Kecamatan Bekasi Utara (7.985 kasus), dan Kecamatan Pondok Gede (7.254 kasus). Di sisi lain, Kecamatan Jati Sampurna memiliki jumlah penderita diabetes terendah (1.377 kasus).
Jumlah penderita diabetes melitus di Bekasi mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan tren kenaikan dan penurunan yang signifikan dalam jumlah penderita dari tahun ke tahun.
Data penderita diabetes melitus di Kota Bekasi dalam 4 tahun:
- Pada tahun 2019, jumlah penderita diabetes mencapai 42.517 orang.
- Tahun berikutnya, terjadi peningkatan jumlah penderita menjadi 44.714 orang pada tahun 2020, menunjukkan kenaikan sebesar 5.16% dari tahun sebelumnya.
- Kemudian, pada tahun 2021, jumlah penderita diabetes di Kota Bekasi mencapai 54.661 orang, menandai kenaikan drastis sebesar 22.43% dari tahun sebelumnya.
- Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan yang signifikan, dengan jumlah penderita diabetes menurun menjadi 42.984 orang, menunjukkan penurunan sebesar 21.32% dari tahun sebelumnya.
Penyakit diabetes melitus di kota Bekasi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap diabetes mellitus. Terutama bagi individu dengan riwayat keluarga yang menderita diabetes, pernah melahirkan bayi dengan berat badan 4 kg atau lebih. Selain itu juga individu yang mengalami obesitas. Deteksi dini terhadap diabetes dan pengelolaan yang tepat terhadap kadar gula darah dapat mempengaruhi kecepatan atau keterlambatan munculnya komplikasi yang disebabkan oleh diabetes.
Sumber:
https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-penderita-diabetes-melitus-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat
https://dinkes.bekasikota.go.id/public/unduh/bankdata/Profil_Kesehatan_Kota_Bekasi_2020
